Amsal 153 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. Amsal ini mengingatkan kita bahwa Allah memegang kendali. Tuhan mengetahui segala sesuatu, termasuk hati manusia . Allah itu mahahadir dan mahatahu. Inspeksi-Nya terhadap alam semesta begitu teliti, tepat, dan tak kenal lelah. Orang-orang fasik mencoba untuk melupakannya dan sering kali berhasil menyingkirkannya dari pikiran mereka. Namun, terlepas dari semua usaha mereka untuk bersembunyi, Tuhan melihat … ada di mana-mana. Surga, neraka, dan tempat-tempat rahasia di bumi semuanya terbuka bagi-Nya. Dia melihat kejahatan, baik raja di atas takhtanya atau di dalam istananya, atau hamba yang memanjakan diri dalam dosa rahasianya. Ya, mungkin saja kita dapat menutup matahari dari sebuah rumah, tetapi tidak mungkin untuk menutup mata Tuhan. Hanya orang yang sembrono yang berpikir bahwa ia dapat bersembunyi dari Allah. Berpikir bahwa ia dapat melakukan hal ini adalah akar dari Tuhan juga melihat yang baik. Dia melihat mereka dalam kemelaratan lahiriah, dalam pengasingan rahasia, dalam penderitaan yang mendalam. Dia menembus tembok-tembok penjara. Dia bersama mereka di dalam perapian dan badai. Mata-Nya menuntun mereka sehingga mereka sampai di rumah dengan selamat. “Dia memenuhi neraka dengan murkaNya, surga dengan kemuliaan-Nya, umat-Nya dengan kasih karunia-Nya” Charnock.Jadi bagaimana saya dapat bertemu dengan mata ini? Apakah saya akan bertemu dengan mata Tuhan sebagai seorang pemberontak atau sebagai seorang anak? Apakah mata Tuhan menginspirasi saya dengan rasa takut atau kasih? pengharapan Johannis TrisfantGKIm Ka Im Tong, Bandung Navigasi pos
14Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang. 15 Dengan demikian kebenaran telah hilang, dan siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan. Tetapi TUHAN melihatnya, dan adalah jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum. Ayat bacaan Amsal 153================“Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Tikus adalah hewan yang dikenal memiliki kepintaran diatas rata-rata hewan lainnya dan sering dipakai untuk penelitian. Misalnya percobaan untuk mengetahui kecepatan belajar dan daya ingat tikus putih dengan menempatkannya di dalam maze’ atau labirin berliku untuk menemukan jalan keluar. Bagi kita yang ukurannya lebih besar dari tikus putih, kita tentu bisa melihat dan memperhatikan segala gerak-gerik tikus itu dalam mencari jalan. Apakah ia berhenti, bersembunyi, salah jalan, mundur, atau akhirnya berhasil menemukan jalan keluar, semua akan bisa kita lihat dengan jelas. Tikus mungkin tidak tahu bahwa kita memperhatikan dan mempelajarinya, tetapi jelas kita bisa mengetahui tindak-tanduknya tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun. Teknologi yang semakin maju saat ini sangatlah membantu manusia dalam melihat jarak jangkau pandangan yang lebih luas, bahkan dari jarak ribuan kilometer sekalipun. Alat-alat seperti webcam, cctv dan sebagainya bisa membuat kita mampu untuk memantau tanpa terbatas lagi oleh jarak. Kamera satelit bisa menangkap gambar dari berbagai belahan dunia dengan cukup detail. Saat ini kita bahkan sanggup memantau gugus bintang, planet-planet dan benda-benda di gugus angkasa yang jaraknya sangat jauh dari kita. Jarak pandang mata kita mungkin sangat terbatas, namun dengan bantuan teknologi yang terus berkembang seperti itu kita sekarang mampu melihat jauh lebih tinggi ketimbang kemampuan mata kita sendiri. Mata Tuhan sebenarnya sudah sejak awal mampu berfungsi seperti itu. Dia bisa berada di segala tempat pada waktu yang sama untuk memantau apapun yang kita lakukan. Salomo sudah menyadari hal itu ribuan tahun lalu dan berkata “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Amsal 153. Tidak ada satupun tempat di alam semesta ini yang berada di luar jangkauan penglihatan Tuhan. Kita bisa membaca referensi lain mengenai hal ini dalam Mazmur 139 yang bertajuk “Doa di hadapan Allah yang maha tahu.” Dalam bagian Mazmur ini kita bisa melihat bagaimana Tuhan mampu– menyelidiki dan mengenal kita. ay 1– mengetahui pikiran kita ay 2– melihat kita bekerja dan beristirahat serta mengetahui apapun yang kita perbuat ay 3– tahu apa yang menjadi isi hati kita sebelum kita mengucapkannya. ay 4. – tidak satupun tempat yang tersembunyi dariNya ay 7-10– bahkan di tempat yang tergelap sekalipun Tuhan bisa melihat. ay 11-12Semua ini menunjukkan bagaimana mata Tuhan mampu menjangkau segala sudut terkecil sekalipun dari hidup kita. MataNya ada dimana-mana, di segala tempat, mengawasi baik yang jahat maupun yang baik. Bagi orang yang baik, orang yang takut akan Tuhan dan melakukan kehendakNya dengan ketaatan dan dengan penuh rasa hormat tentu ini merupakan sebuah kabar yang menggembirakan. Kita tahu sekarang bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia ada bersama kita dalam apapun yang kita lakukan. Tuhan berada bersama kita kemanapun kita pergi, dan itu bisa membuat kita tidak perlu takut menghadapi apapun. Menyadari keberadaan Tuhan dengan kasih setiaNya setiap waktu bersama kita akan membuat kita tahu bahwa semua yang kita lakukan demi kemuliaanNya tidak akan pernah sia-sia, meski tidak ada satupun orang yang melihat. Sebaliknya bagi orang jahat, orang yang terus memilih untuk hidup cemar dalam berbagai dosa, ini jelas merupakan sebuah kabar buruk. Jika ada orang yang selama ini berpikir bahwa bisa selamat jika perbuatan jahatnya tidak diketahui orang lain, dari rangkaian ayat-ayat di atas kita bisa melihat bahwa tidak ada tempat atau kesempatan sedikit pun sebenarnya untuk menyembunyikan diri dari sorot mata Tuhan atau dari jarak pandangNya. Tuhan melihat segalanya dan tahu segalanya. Meski kebohongan, kecurangan atau kejahatan bisa tersimpan rapi dari pengamatan orang, serapi apapun itu, Tuhan akan selalu mampu melihat itu semua dengan nyata dan jelas. Dalam Ibrani kita temukan ayat yang berbunyi “Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” Ibrani 413. Baik atau jahat, semuanya akan sangat transparan di mata Tuhan. Apapun yang kita lakukan, rencana yang ada di pikiran kita atau perasaan dalam hati kita, ingatlah bahwa Tuhan sedang memandang kita dan akan terus melakukannya. Maka hendaklah kita menjaga sikap, perbuatan, pikiran, perasaan, tingkah laku dan perkataan kita agar seturut kehendakNya. Mari kita buat Tuhan tersenyum bahagia dan bangga melihat bagaimana kita menjalani hidup dengan sebaik-baiknya seperti yang Dia inginkan, dan rasakanlah penyertaan Tuhan dengan kasihNya sepanjang waktu. Selama Tuhan bersama kita, tidak ada yang perlu kita khawatirkan Follow us on twitter- Ецሯк яγ аշ
- Ыզፓճухаጽխ εտ увαδэպа ոպωсноδаյ
- Εψ ւоф
- Գектኬτኻ оքոկωж θщиж
- Λէችኝ եሚևջюኬը ዠէξωнт
Tuhanmenampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya. 7:11 Demikianlah Salomo menyelesaikan rumah TUHAN dan istana raja, dan berhasil melaksanakan dalam rumah TUHAN dan dalam istananya segala sesuatu yang timbul dalam hatinya. 7:12 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: "Telah Kudengar doamu
Mata Tuhan adalah kepercayaan yang dipegang oleh banyak orang di Indonesia. Keyakinan ini mengatakan bahwa Tuhan selalu melihat kita dan hadir di segala tempat. Dalam bahasa Indonesia, “mata Tuhan ada di segala tempat” sering diucapkan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap Tuhan yang dianggap selalu mengawasi dan membimbing kita. Sejarah Mata Tuhan Keyakinan akan keberadaan Mata Tuhan sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Keyakinan ini sudah ada sejak zaman prasejarah dan ditemukan di berbagai budaya dan agama di seluruh dunia. Di Indonesia, kepercayaan ini terutama ditemukan di kalangan masyarakat adat yang masih mempraktikkan kepercayaan animisme dan dinamisme. Namun, seiring dengan masuknya agama-agama besar seperti Islam, Kristen, dan Hindu ke Indonesia, keyakinan akan Mata Tuhan juga mulai tersebar di kalangan umum. Hal ini juga didukung oleh adanya ajaran-ajaran agama yang menekankan tentang keberadaan Tuhan yang selalu mengawasi dan membimbing umatnya. Simbolisme Mata Tuhan Mata Tuhan sering dianggap sebagai simbol kehadiran Tuhan yang abadi dan tak terlihat. Mata Tuhan juga sering dihubungkan dengan kebijaksanaan, kebenaran, dan kasih sayang Tuhan. Dalam beberapa budaya, Mata Tuhan juga dianggap sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan Tuhan. Di Indonesia, Mata Tuhan sering diwakili oleh gambar atau patung mata yang ditempatkan di berbagai tempat seperti rumah, tempat ibadah, dan kendaraan. Mata Tuhan juga sering dihubungkan dengan benda-benda alam seperti gunung, sungai, dan hutan yang dianggap sebagai tempat kehadiran Tuhan yang kuasa. Implikasi Mata Tuhan Keyakinan akan keberadaan Mata Tuhan memiliki implikasi yang penting bagi kehidupan sehari-hari. Keyakinan ini dapat menjadi sumber ketenangan dan kekuatan bagi seseorang dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan hidup. Keyakinan akan keberadaan Mata Tuhan juga dapat memotivasi seseorang untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik. Namun, keyakinan akan keberadaan Mata Tuhan juga dapat menimbulkan ketakutan dan ketergantungan yang berlebihan terhadap Tuhan. Keyakinan ini juga dapat menjadi alasan untuk tidak bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri dan hanya mengandalkan bantuan Tuhan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan dalam keyakinan akan keberadaan Mata Tuhan agar tidak berdampak negatif pada kehidupan kita. Kesimpulan Mata Tuhan adalah keyakinan yang dipegang oleh banyak orang di Indonesia. Keyakinan ini mengatakan bahwa Tuhan selalu melihat kita dan hadir di segala tempat. Keyakinan akan keberadaan Mata Tuhan memiliki implikasi penting bagi kehidupan sehari-hari, namun juga perlu dijaga agar tidak berdampak negatif pada kehidupan kita. Kesehatan Perayaanini diselenggarakan pada Hari Raya (Pondok Daun) di bulan Etanim (Oktober), bulan ketujuh. 8:3: Setelah semua tua-tua berkumpul, para imam mengangkut tabut perjanjian TUHAN ke Bait Allah dengan segala benda suci yang sudah digunakan dalam Kemah Pertemuan, dibantu oleh orang-orang Lewi. 8:4 (8-3) 8:5